Minggu, 04 Mei 2014



Semantik dan Semiotik

1.       Apa perbedaan semiotika dan semantic? Jelaskan? 

Semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda’ atau ‘sign’ dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda secara umum seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotika biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Sedangkan tokoh yang merumuskan teori ini ada dua yakni Charles sander pearce tentang hubungan triadic antara ikonitas, indeksitas dan simbolitas dengan istilah semiotika dan sedangkan Ferdinand Saussure melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis.  Saussure dengan istilah semiologi.
Sedangkan  semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal-hal yang ditandainya (makna). Istilah lain yang pernah digunakan hal yang sama adalah semiotika, semiologi, semasiologi, dan semetik. Semantik mengandung pengertian studi tentang makna dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantic merupakan bagian dari linguistik. Semantic sebenarnya merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Kata semantic sendiri berasal dari bahasa Yunani. Yaitu sema (kata benda) yang berarti “menandai” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Kemudian semantic disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistic untuk memelajari hubungan antara tanda-tanda linguistic dengan sesuatu yang ditandainya.

2.       Dimana letak relasi antara ilmu semiotika dan semantic?

semiotika adalah : untuk memahami tanda-tanda yang berserakan disekitar manusia. Dari perspektif semiotika, semua hal bisa dikategorikan tanda, termasuk tanda-tanda yang terdapat dalam struktur bahasa (lebih cenderung pada aspek diakronis daripada sinkronis). Sedangkan semantic lebih ke aspek Bahasa (linguistik) merupakan alat ekspresi da komunikasi manusia. Manusia bisa menjelasakan pada sesamanya ide-ide, konsep-konsep, dan bahkan sesuatu yang dinamakan tanda dengan perantara bahasa (lebih mengarah pada aspek sinkronis bahasa/langue “kesejamanan” daripada aspek diakronis bahasa dan parole). Maka, relasi atau kaitan posisi semantik dengan Semiotik, Linguistik adalah : sebagai tanda (dilalah) untuk kemudian dikategorikan dan diklasifikasi oleh semiotik, diekspresi-komunikasikan melalui ide, gagasan atau konsep-konsep oleh semantik (linguistic)

3.       Sebutkan beberapa definisi semantic menurut beberapa ahli?

Berikut merupakan defionisi semantic menurut kutipan para ahli linguistic         
·         Charles Morrist Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut”.
·          J.W.M Verhaar; Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
·          Lehrer; Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
·          Kambartel Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
·          Dr. Mansoer pateda Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna.
·         Ferdinand de Saussure Semantik terdiri dari:
1. Komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk dan bunyi bahasa.
2. Komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu.
Konsep semantic menurut Ferdinand de Saussure terdiri dari:

4.        Jelaskan konsep semantiknya Ferdinand de Saussure?

Konsep Semantinya Ferdinand de Saussure Semantik terdiri dari:
1. Komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk dan bunyi bahasa. Menurut teori yang dikembangkan dari pandangan Ferdinand de Saussure, makna adalah ’pengertian’ atau ’konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik. Menurut de Saussure, setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu (1) yang diartikan (Perancis: signifie, Inggris: signified) dan (2) yang mengartikan (Perancis: signifiant, Inggris: signifier). Yang diartikan (signifie, signified) sebenarnya tidak lain dari pada konsep atau makna dari sesuatu tanda-bunyi. Sedangkan yang mengartikan (signifiant atau signifier) adalah bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Dengan kata lain, setiap tanda-linguistik terdiri dari unsur bunyi dan unsur makna. Kedua unsur ini adalah unsur dalam-bahasa (intralingual) yang biasanya merujuk atau mengacu kepada sesuatu referen yang merupakan unsur luar-bahasa(ekstralingual).

2.  Komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu.misal Sebuah kata, misalnya buku, terdiri atas unsur lambang bumyi yaitu [b-u-k-u] dan konsep atau citra mental benda-benda (objek) yang dinamakan buku. Menurut Ogden dan Richards (1923), dalam karya klasik tentang “teori semantik segi tiga” , kaitan antara lambang, citra mental atau konsep, dan referen atau objek. 

Makna kata buku adalah konsep buku yang tersimpan dalam otak kita dan dilambangkan dengan kata buku. Gambar di samping menunjukkan bahwa di antara lambang bahasa dan konsep terdapat hubungan langsung, sedangkan lambang bahasa dengan referen atau objeknya tidak berhubungan langsung (digambarkan dengan garis putus-putus) karena harus melalui konsep. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semantik mengkaji makna tanda bahasa, yaitu kaitan antara konsep dan tanda bahasa yang melambangkannya.

5.       Jelaskan konsep semantiknya Ogden & Richards?

 Ogden & Richards menggambarkan unsur-unsur  makna dengan ―segitiga semiotic sebagai berikut. Dijelaskannya bahwa  makna (pikiran atau referensi) adalah hubungan antara lambang (simbol) dengan acuan atau referen. Hubungan antara lambang dan acuan bersifat tidak langsung, sedangkan hubungan antara lambang dengan referensi dan referensi dengan acuan bersifat langsung. Bagannya sebagai berikut.
                   Bagan 8:  Segitiga Semantik
                                                   Makna (referensi, pikiran)

     
             Lambang( meja)                                                                     Acuan ; referen(sebuah meja)                                                           
              Berkaitan dengan unsur-unsur makna terlibat adanya tanda dan lambang, konsep, dan acuan. Konsep atau referensi merupakan sebuah makna sebagai hubungan antara lambang dan acuannya. Makna itu sendiri mengandung aspek-aspek tertentu yang berupa tema, rasa, nada, dan amanat.Sebagaimana telah disebutkan bahwa makna merupakan hubungan antara lambang dan acuannya. Batasan makna ini sama 20dengan istilah  pikiran atau  referensi (Ogden & Pichards, 1923:11) atau konsep (Lyons, 1977:96). Hubungan antara makna dengan lambang dan acuan sama, yakni bersifat langsung
6.       Ogden & Richards  mengumpulkan banyak  definisi makna. Sebutkan?

Ogden & Richards mengumpulkan banyak  definisi makna sebagai brikut;
(1) Suatu sifat yang intrinsik.
(2) Hubungan dengan benda-benda lain yang unik, yang sukar dianalisa.
(3) Kata lain tentang suatu kata yang terdapat di dalam kamus.
(4) Konotasi kata.
(5) Suatu esensi. Suatu aktivitas yang diproyeksikan ke dalam suatu objek.
i.  Suatu peristiwa yang dimaksud dan  ii. Keinginan
(6) Tempat sesuatu di dalam suatu sistem.
(7) Konsekuensi praktis dari suatu benda dalam pengalaman kita mendatang
(8) Konsekuensi teoritis yang terkandung dalam sebuah pernyataan.
(9) Emosi yang ditimbulkan oleh sesuatu
(10) Sesuatu yang secara aktual dihubungkan dengan suatu lambang oleh hubungan yang telah dipilih.
(11)   i. Efek-efek yang membantu ingatan jika mendapat stimulus. Asosiasi-asosiasi yang diperoleh.
              ii. Bebarapa kejadian lain yang membantu ingatan terhadap kejadian yang pantas.
             iii. Suatu lambang seperti yang kita tafsirkan.
 iv. Sesuatu yang kita sarankan.Dalam hubungannya dengan lambang; penggunaan lambang yang secara  aktual kita rujuk.
(12)  Penggunaan lambang yang dapat merujuk yang dimaksud.21
(13) Kepercayaan menggunakan lambang sesuai dengan yang kita maksudkan.
(14) Tafsiran lambing;  i.   Hubungan-hubungan,  Percaya tentang apa yang diacu,  Percaya kepada pembicara tentang apa yang dimaksudkannya.

7. menurut Ogden & Richards dengan makna terdapat berbagai istilah yang sering terkacau-kan. Sebutkan dan jelaskan?

Dalam kaitannya dengan makna terdapat berbagai istilah yang sering terkacau-kan, menurut Ogden & Richards istilah-istilah tersebut antara lain:
(1) arti, yakni maksud yang terkandung di dalam perkataan atau kalimat, guna, faedah;
(2) amanat, yakni pesan atau wejangan, keseluruhan makna atau isi suatu pembiacaraan, konsep dan perasaan yang disampaikan penyapa untuk diterima pesapa, gagasan yang mendasari karangan, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca;
(3) gagasan, yakni ide, hasil pemikiran;
(4) ide, yakni gagasan, cita-cita, rancangan yang tersusun dalam pikiran;
(5) informasi, yakni, penerangan, keseluruhan makna yang menunjang amanat;
(6) isi, yakni suatu yang ada dalam benda, volume, inti wejangan;
(7) konsep, ide, pengertian yang diabstrasikan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari obyek, proses apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal lain;
(8) maksud, yakni sesuatu yang dikehendaki, tujuan, niat, arti atau makna dari suatu hal atau perbuatan;
(9) pesan,  yakni amanat yang harus disampaikan kepada orang lain, nasihat, wasiat;
(10)  pengertian, yakni gambaran atau pengetahuan mengenai sesuatu di dalam pikiran, paham, arti, dan kesanggupan   intelegensi untuk menangkap makna suatu situasi atau perbuatan;
(11)  pikiran, yakni  hasil  berpikir, ingatan  atau   akal,  niat,  22 maksud, angan-angan, aktivitas mental yang mencakup  konsep atau olahan ingatan dan pernyataan;
(i)   pernyataan, yakni proposisi;
(ii) proposisi, yakni rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Proposisi  adalah  makna   kalimat  atau klausa yang terdiri atas perdikator dan argument

7.       jelaskan konsep lambing menurut lyons dan paparkan batasan leksem menurut kridalaksana?

Lyons mengganti istilah  symbol dengan  sign; tought atau  reference dengan  concept; dan  referent dengan signicatum atau  thing. Kemudian istilah  tanda diwujudkan dengan leksem. Dalam hal ini, ―the lexeme signifying the concept and the concept signifyng the thing. Oleh karena itu, Kridalaksana (1987:52) membatasi leksem sebagai:
(1) satuan terkecil dalam leksikon;
(2) satuan yang berperan sebagai input dalam proses morfologis;
(3) bahan baku dalam proses morfologis;
(4) unsur yang diketahui adanya dari bentuk yang setelah disegmentasikan dari bentuk kompleks merupakan bentuk dasar yang lepas dari afiks; dan
(5) bentuk yang tidak tergolong proleksem atau partikel.
9. jelaskan konsep hubungan antara tanda,  penanda,  dan  petanda menurut Charles S. Pierce?
Menurut Charles S. Pierce hubungan antara tanda,  penanda,  dan  petanda dengan tiga istilah, yakni:
      (a) icon, yang mengandung ‗similarity‘;
      (b) index, yang mengandung ‗non-cognitive relation‘; dan
      (c) symbol, yang dipakai karena ‗habits‘.
Yang berkaitan dengan masalah leksem ialah  ikon, yang dapat dideskripsikan sebagai tanda yang mempunyai kemiripan topologis antara penanda dan petandanya. Ikon ini terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
(1) image, yaitu ikon yang penandanya dalam beberapa hal menyerupai pertandanya;
(2) diagram, yaitu ikon yang merupakan susunan dari penanda-penanda teratur yang masing-masing tidak
menyerupai pertandanya, tetapi yang berhubungan, di antaranya mencerminkan hubungan petandanya;
(3) metaphor, yaitu ikon yang antara penanda dan petandanya terdapat kesamaaan fungsional.Tingkatan kemiripan antara penanda dan petanda itulah yang disebut  ikonisitas, atau istilah Ullamnn motivation. Jadi, ikonisitas bersangkutan dengan kejelasan tanda24bahasa atau leksem. Jika suatu leksem jelas (transparent), dalam arti ada kesepadanan antara penanda dan petandanya, maka leksem itu tidak ikonis.
10. Jelaskan tentang konsef Dalam acuan, makna, dan lambang, serta kaitannya menurut Ladislav Zgusta?
Sebelum kita menjawab pertanyaan diatas terlebih dahulu kita harustau apa itu acuan atau refren itu apa?
Acuan atau  referen adalah sesuatu yang ditunjuk atau diacu, berupa benda dalam kenyataan, atau sesuatu yang dilambangkan dan dimaknai. Acuan merupakan unsur luar bahasa yang ditunjuk oleh unsur bahasa. Misalnya, benda yang disebut rumah adalah referen dari kata rumah.

 kaitannya dengan acuan, makna, dan lambang, Ladislav Zgusta (1971) dalam bukunya Manual of Lexicography, menjelaskan tiga istilah yang terkait, yakni designasi atau  denotasi, konotasi, dan lingkungan pemakaian.
Designasi atau  denotasi membentuk makna dasar. Kompoen ini mencakupi tiga unsur utama, yakni:
(1) leksem, sebagai wujud ekspresi yang berupa lambang bunyi, disebut juga penanda (signifiant);
(2) designatum, sebagai pengertian atau konsep benda yang dilambangkan  tadi, disebut juga petanda (signifie); dan
(3) denotatum.  sebagai acuan atau hal-hal yang langsung mengenai bendanya, objek yang diacu, berada di luar bahasa.
Konotasi ialah segala makna yang terjadi karena penambahan sebuah makna yang bersifat lain dari makna dasar. Makna konotasi dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain,
(1) pembentukan ungkapan, contohnya: makan tangan;
(2) dialek sosial, contohnya: kata anda lebih hormat dari kata engkau;
(3) dialek regional, contohnya: kata  kamu berkonotasi baik untuk orang Batak, tetapi berkonotasi  kurang sopak bagi orang Jawa;
(4) bentuk metaforis, contohnya: alap-alap (= pencuri);
(5) asosiasi, contohnya: batu (= hal-hal yang keras); dan
(6) konteks kalimat, contohnya:Dengan tembakan yang bagus dari Eri Irianto, akhirnya bola menjala. Lingkungan pemakaian atau konteks merupakan tempat pemakaian kata berserta maknanya. Kata yang sama dipakai di lingkungan yang berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula. Misalnya,  mangkat dan  meninggal bermakna sama, tetapi berbeda pemakaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar