Semantik dan
Semiotik
1. Apa perbedaan semiotika dan semantic? Jelaskan?
Semiotika
berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda’ atau ‘sign’ dalam bahasa
Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda secara umum seperti:
bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotika biasanya didefinisikan sebagai
teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan
simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk
mengomunikasikan informasi. Sedangkan tokoh yang merumuskan teori ini ada dua
yakni Charles sander pearce tentang hubungan triadic antara ikonitas,
indeksitas dan simbolitas dengan istilah semiotika dan sedangkan Ferdinand
Saussure melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie
dan significant yang bersifat atomistis. Saussure dengan istilah
semiologi.
Sedangkan
semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda
linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal-hal yang ditandainya (makna).
Istilah lain yang pernah digunakan hal yang sama adalah semiotika, semiologi,
semasiologi, dan semetik. Semantik mengandung pengertian studi tentang makna
dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantic merupakan
bagian dari linguistik. Semantic sebenarnya merupakan ilmu tentang makna, dalam
bahasa Inggris disebut meaning. Kata semantic sendiri berasal dari bahasa
Yunani. Yaitu sema (kata benda) yang berarti “menandai” atau “lambang”. Kata
kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Kemudian
semantic disepakati sebagai istilah yang digunakan dalam bidang linguistic
untuk memelajari hubungan antara tanda-tanda linguistic dengan sesuatu yang
ditandainya.
2.
Dimana letak relasi antara ilmu semiotika dan
semantic?
semiotika adalah
: untuk memahami tanda-tanda yang berserakan disekitar manusia. Dari perspektif
semiotika, semua hal bisa dikategorikan tanda, termasuk tanda-tanda yang
terdapat dalam struktur bahasa (lebih cenderung pada aspek diakronis daripada
sinkronis). Sedangkan semantic lebih ke aspek Bahasa (linguistik) merupakan
alat ekspresi da komunikasi manusia. Manusia bisa menjelasakan pada sesamanya
ide-ide, konsep-konsep, dan bahkan sesuatu yang dinamakan tanda dengan
perantara bahasa (lebih mengarah pada aspek sinkronis bahasa/langue
“kesejamanan” daripada aspek diakronis bahasa dan parole). Maka, relasi atau
kaitan posisi semantik dengan Semiotik, Linguistik adalah : sebagai tanda
(dilalah) untuk kemudian dikategorikan dan diklasifikasi oleh semiotik,
diekspresi-komunikasikan melalui ide, gagasan atau konsep-konsep oleh semantik
(linguistic)
3.
Sebutkan beberapa definisi semantic menurut beberapa
ahli?
Berikut
merupakan defionisi semantic menurut kutipan para ahli
linguistic
·
Charles Morrist Mengemukakan bahwa semantik menelaah
“hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah
penerapan tanda-tanda tersebut”.
·
J.W.M Verhaar; Mengemukakan bahwa semantik
(inggris: semantics) berarti teori makna atau teori arti, yakni cabang
sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
·
Lehrer; Semantik adalah studi tentang makna.
Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut
menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan
dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
·
Kambartel Semantik mengasumsikan bahwa bahasa
terdiri dari struktur yang menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek
dalam pengalaman dunia manusia.
·
Dr. Mansoer pateda Semantik adalah subdisiplin
linguistik yang membicarakan makna.
·
Ferdinand de Saussure Semantik terdiri dari:
1. Komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk dan
bunyi bahasa.
2. Komponen yang diartikan atau makna dari komponen
yang pertama itu.
Konsep semantic menurut Ferdinand de Saussure terdiri
dari:
4.
Jelaskan konsep semantiknya Ferdinand de Saussure?
Konsep
Semantinya Ferdinand de Saussure Semantik terdiri dari:
1. Komponen yang
mengartikan, yang berwujud bentuk dan bunyi bahasa. Menurut teori yang
dikembangkan dari pandangan Ferdinand de Saussure, makna adalah ’pengertian’
atau ’konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik. Menurut
de Saussure, setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu (1) yang
diartikan (Perancis: signifie, Inggris: signified) dan (2) yang mengartikan
(Perancis: signifiant, Inggris: signifier). Yang diartikan (signifie,
signified) sebenarnya tidak lain dari pada konsep atau makna dari sesuatu
tanda-bunyi. Sedangkan yang mengartikan (signifiant atau signifier) adalah
bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Dengan
kata lain, setiap tanda-linguistik terdiri dari unsur bunyi dan unsur makna.
Kedua unsur ini adalah unsur dalam-bahasa (intralingual) yang biasanya merujuk
atau mengacu kepada sesuatu referen yang merupakan unsur
luar-bahasa(ekstralingual).
2.
Komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu.misal
Sebuah kata, misalnya buku, terdiri atas unsur lambang bumyi yaitu [b-u-k-u]
dan konsep atau citra mental benda-benda (objek) yang dinamakan buku. Menurut
Ogden dan Richards (1923), dalam karya klasik tentang “teori semantik segi
tiga” , kaitan antara lambang, citra mental atau konsep, dan referen atau
objek.
Makna kata buku
adalah konsep buku yang tersimpan dalam otak kita dan dilambangkan dengan kata
buku. Gambar di samping menunjukkan bahwa di antara lambang bahasa dan konsep
terdapat hubungan langsung, sedangkan lambang bahasa dengan referen atau
objeknya tidak berhubungan langsung (digambarkan dengan garis putus-putus)
karena harus melalui konsep. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semantik
mengkaji makna tanda bahasa, yaitu kaitan antara konsep dan tanda bahasa yang
melambangkannya.
5.
Jelaskan konsep semantiknya Ogden & Richards?
Ogden & Richards menggambarkan
unsur-unsur makna dengan ―segitiga semiotic sebagai
berikut. Dijelaskannya bahwa makna (pikiran atau referensi) adalah
hubungan antara lambang (simbol) dengan acuan atau referen. Hubungan antara
lambang dan acuan bersifat tidak langsung, sedangkan hubungan antara lambang
dengan referensi dan referensi dengan acuan bersifat langsung. Bagannya sebagai
berikut.
Bagan 8: Segitiga Semantik
Makna (referensi, pikiran)
Lambang( meja)
Acuan
; referen(sebuah
meja)
Berkaitan dengan unsur-unsur makna terlibat adanya tanda dan lambang, konsep,
dan acuan. Konsep atau referensi merupakan sebuah makna sebagai hubungan antara
lambang dan acuannya. Makna itu sendiri mengandung aspek-aspek tertentu yang
berupa tema, rasa, nada, dan amanat.Sebagaimana telah disebutkan bahwa makna
merupakan hubungan antara lambang dan acuannya. Batasan makna ini sama 20dengan
istilah pikiran atau referensi (Ogden & Pichards, 1923:11) atau
konsep (Lyons, 1977:96). Hubungan antara makna dengan lambang dan acuan sama,
yakni bersifat langsung
6.
Ogden & Richards mengumpulkan banyak definisi makna. Sebutkan?
Ogden & Richards mengumpulkan banyak
definisi makna sebagai brikut;
(1) Suatu sifat
yang intrinsik.
(2) Hubungan
dengan benda-benda lain yang unik, yang sukar dianalisa.
(3) Kata lain
tentang suatu kata yang terdapat di dalam kamus.
(4) Konotasi
kata.
(5) Suatu
esensi. Suatu aktivitas yang diproyeksikan ke dalam suatu objek.
i. Suatu
peristiwa yang dimaksud dan ii. Keinginan
(6) Tempat
sesuatu di dalam suatu sistem.
(7) Konsekuensi
praktis dari suatu benda dalam pengalaman kita mendatang
(8) Konsekuensi
teoritis yang terkandung dalam sebuah pernyataan.
(9) Emosi yang
ditimbulkan oleh sesuatu
(10) Sesuatu
yang secara aktual dihubungkan dengan suatu lambang oleh hubungan yang telah
dipilih.
(11)
i. Efek-efek yang membantu ingatan jika mendapat stimulus. Asosiasi-asosiasi
yang diperoleh.
ii. Bebarapa kejadian lain yang membantu ingatan terhadap kejadian yang pantas.
iii. Suatu lambang seperti yang kita tafsirkan.
iv.
Sesuatu yang kita sarankan.Dalam hubungannya dengan lambang; penggunaan lambang
yang secara aktual kita rujuk.
(12)
Penggunaan lambang yang dapat merujuk yang dimaksud.21
(13)
Kepercayaan menggunakan lambang sesuai dengan yang kita maksudkan.
(14) Tafsiran
lambing; i. Hubungan-hubungan, Percaya tentang apa yang
diacu, Percaya kepada pembicara tentang apa yang dimaksudkannya.
7. menurut
Ogden & Richards dengan makna terdapat berbagai istilah yang sering
terkacau-kan. Sebutkan dan jelaskan?
Dalam kaitannya
dengan makna terdapat berbagai istilah yang sering terkacau-kan, menurut Ogden
& Richards istilah-istilah tersebut antara lain:
(1) arti, yakni
maksud yang terkandung di dalam perkataan atau kalimat, guna, faedah;
(2) amanat,
yakni pesan atau wejangan, keseluruhan makna atau isi suatu pembiacaraan,
konsep dan perasaan yang disampaikan penyapa untuk diterima pesapa, gagasan
yang mendasari karangan, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca;
(3) gagasan,
yakni ide, hasil pemikiran;
(4) ide, yakni
gagasan, cita-cita, rancangan yang tersusun dalam pikiran;
(5) informasi,
yakni, penerangan, keseluruhan makna yang menunjang amanat;
(6) isi, yakni
suatu yang ada dalam benda, volume, inti wejangan;
(7) konsep,
ide, pengertian yang diabstrasikan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari
obyek, proses apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal lain;
(8) maksud,
yakni sesuatu yang dikehendaki, tujuan, niat, arti atau makna dari suatu hal
atau perbuatan;
(9)
pesan, yakni amanat yang harus disampaikan kepada orang lain, nasihat,
wasiat;
(10)
pengertian, yakni gambaran atau pengetahuan mengenai sesuatu di dalam pikiran,
paham, arti, dan kesanggupan intelegensi untuk menangkap makna
suatu situasi atau perbuatan;
(11)
pikiran, yakni hasil berpikir, ingatan atau
akal, niat, 22 maksud, angan-angan, aktivitas mental yang
mencakup konsep atau olahan ingatan dan pernyataan;
(i)
pernyataan, yakni proposisi;
(ii) proposisi,
yakni rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal,
atau dibuktikan benar tidaknya. Proposisi adalah makna
kalimat atau klausa yang terdiri atas perdikator dan argument
7.
jelaskan konsep lambing menurut lyons dan paparkan batasan leksem menurut
kridalaksana?
Lyons mengganti istilah symbol dengan
sign; tought atau reference dengan concept; dan referent
dengan signicatum atau thing. Kemudian istilah tanda diwujudkan
dengan leksem. Dalam hal ini, ―the lexeme signifying the concept and the concept
signifyng the thing‖. Oleh karena itu, Kridalaksana
(1987:52) membatasi leksem sebagai:
(1) satuan
terkecil dalam leksikon;
(2) satuan yang
berperan sebagai input dalam proses morfologis;
(3) bahan baku
dalam proses morfologis;
(4) unsur yang
diketahui adanya dari bentuk yang setelah disegmentasikan dari bentuk kompleks
merupakan bentuk dasar yang lepas dari afiks; dan
(5) bentuk yang
tidak tergolong proleksem atau partikel.
9. jelaskan
konsep hubungan antara tanda, penanda, dan petanda menurut
Charles S. Pierce?
Menurut Charles
S. Pierce hubungan antara tanda, penanda, dan petanda dengan
tiga istilah, yakni:
(a) icon, yang mengandung ‗similarity‘;
(b) index, yang mengandung ‗non-cognitive relation‘; dan
(c) symbol, yang dipakai karena ‗habits‘.
Yang berkaitan
dengan masalah leksem ialah ikon, yang dapat dideskripsikan sebagai tanda
yang mempunyai kemiripan topologis antara penanda dan petandanya. Ikon ini
terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
(1) image,
yaitu ikon yang penandanya dalam beberapa hal menyerupai pertandanya;
(2) diagram,
yaitu ikon yang merupakan susunan dari penanda-penanda teratur yang
masing-masing tidak
menyerupai
pertandanya, tetapi yang berhubungan, di antaranya mencerminkan hubungan
petandanya;
(3) metaphor,
yaitu ikon yang antara penanda dan petandanya terdapat kesamaaan
fungsional.Tingkatan kemiripan antara penanda dan petanda itulah yang
disebut ikonisitas, atau istilah Ullamnn motivation. Jadi, ikonisitas
bersangkutan dengan kejelasan tanda24bahasa atau leksem. Jika suatu leksem
jelas (transparent), dalam arti ada kesepadanan antara penanda dan petandanya,
maka leksem itu tidak ikonis.
10. Jelaskan
tentang konsef Dalam acuan, makna, dan lambang, serta kaitannya menurut Ladislav
Zgusta?
Sebelum kita
menjawab pertanyaan diatas terlebih dahulu kita harustau apa itu acuan atau
refren itu apa?
Acuan
atau referen adalah sesuatu yang ditunjuk atau diacu, berupa benda dalam
kenyataan, atau sesuatu yang dilambangkan dan dimaknai. Acuan merupakan unsur
luar bahasa yang ditunjuk oleh unsur bahasa. Misalnya, benda yang disebut rumah‟ adalah referen dari kata rumah.
kaitannya
dengan acuan, makna, dan lambang, Ladislav Zgusta (1971) dalam bukunya Manual
of Lexicography, menjelaskan tiga istilah yang terkait, yakni designasi
atau denotasi, konotasi, dan lingkungan pemakaian.
Designasi
atau denotasi membentuk makna dasar. Kompoen ini mencakupi tiga unsur
utama, yakni:
(1) leksem,
sebagai wujud ekspresi yang berupa lambang bunyi, disebut juga penanda
(signifiant);
(2) designatum,
sebagai pengertian atau konsep benda yang dilambangkan tadi, disebut juga
petanda (signifie); dan
(3)
denotatum. sebagai acuan atau hal-hal yang langsung mengenai bendanya,
objek yang diacu, berada di luar bahasa.
Konotasi ialah
segala makna yang terjadi karena penambahan sebuah makna yang bersifat lain
dari makna dasar. Makna konotasi dapat terjadi karena beberapa hal, antara
lain,
(1) pembentukan
ungkapan, contohnya: makan tangan;
(2) dialek
sosial, contohnya: kata anda lebih hormat dari kata engkau;
(3) dialek
regional, contohnya: kata kamu berkonotasi baik untuk orang Batak, tetapi
berkonotasi kurang sopak bagi orang Jawa;
(4) bentuk
metaforis, contohnya: alap-alap (= pencuri);
(5) asosiasi,
contohnya: batu (= hal-hal yang keras); dan
(6) konteks
kalimat, contohnya:Dengan tembakan yang bagus dari Eri Irianto, akhirnya bola
menjala. Lingkungan pemakaian atau konteks merupakan tempat pemakaian kata
berserta maknanya. Kata yang sama dipakai di lingkungan yang berbeda akan
memiliki makna yang berbeda pula. Misalnya, mangkat dan meninggal
bermakna sama, tetapi berbeda pemakaiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar